alat musik tradisional

Senin, 08 November 2010

dream indonesia

28 Alat Musik Tradisional Indonesia, Kenali dan Patenkan sebelum di’curi’ orang

Ditulis dalam dream indonesia oleh pimpii pada September 13, 2009
Siapa yang pernah tahu berapa jumlah pasti alat musik tradisional Indonesia.  Sungguh sebuah kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya.  Namun dilain pihak banyak pula yang tidak mengetahui bahkan sama sekali belum pernah mendengar alat musik tradisional tersebut dimainkan, ditengah derasnya industri musik modern alat musik tradisional ini semakin terpinggirkan.

angklung
angklung
Baca juga : KlungBot, Robot Musik Buatan Anak SD dan SMP yang mahir main angklung.  Dan setelah sebelumya diklaim oleh Malaysia : Akhirnya Angklung Indonesia Di Akui Oleh UNESCO, Malaysia Tidak Bisa Lagi Mengklaimnya.

kulintang
Kulintang
rebana_jawa
Rebana
tifa
Sasando
Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia ‘dicuri’ oleh negara lain[57] untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia

Musik tradisional

Musik Tradisional Minangkabau Dari Masa Ke Masa

Pengembangan musik tradisional yang cenderung mengarah kepada penyesuaian keperluan apresiasi masyarakat masa kini yang dinamis dan perilaku yang serba cepat, maka pertimbangan Pengembangan musik tradisional mengarah pula kepada penempatan dinamika musikal sebagai dasar disain dramatik penggarapan musik itu sendiri.

menggarap konsep pengembangan musik tradisional yang disesuaikan dengan keperluan seni pertunjukan. Adanya pengembangan berarti dinamika sebuah garapan musik yang berdasarkan kepada pengembangan musik tradisional telah membuka peluang terhadap beberapa jenis musik tradisional yang mempunyai pola melodi ataupun ritme dinamis yang mendapat tempat mengisi bahagian-bahagian dalam komposisi musik baru.
Yang masuk kategori lagu daerah di nusantara ini adalah antara lain : - Ayam Den Lapeh (Minangkabau) - Butet (Batak) - Lancang Kuning (Melayu Riau) - Jali-Jali (Betawi) - Bubuy Bulan (Sunda) - Rek Ayo Rek (Jawa Timur) - Hela Rotane (Maluku) - Jaje Nak Ee (Bali) - Yamko Rambe Yamko (Papua) Melalui kreativitas seniman, lagu-lagu daerah seperti di atas telah memakai iringan dengan alat musik yang pada umumnya pula berasal dari alat musik barat sehingga lagu-lagu daerah tersebut digolongkan kepada lagu pop daerah.
Inspirasi musikal dalam hubungannya dengan penciptaan musik baru biasanya dipunyai oleh para seniman musik dan itu tidak dapat diprogramkan di lembaga pendidikan formal karena bakt kesenimanan itu sudah menjadi bawaan atau karunia yang diperolehnya semenjak dari lahir. Kenyataan seperti itu bisa kita lihat di lembaga-lembaga pendidikan formal bahwasanya mata pelajaran yang berhubungan dengan komposisi musik yang diajarkan seperti yang tertera di kurikulum namun hasilnya mahasiswa yang berbakat juga yang dapat mampu menyelesaikan dengan baik tanpa banyak rintangan dan kendala.
Kehadiran musik juga sangat menentukan dalam mengungkapkan ekspressi tarian tetapi sifatnya hanya sebagai pengiring tari, dan penggarapan musik dalam hal ini terikat dengan tradisional ke bentuk komposisi musik yang mempunyai beberapa konsepsi ideal, pengembangan beberapa musik tradisi yang dianggap dapat disatukan atas pertimbangan kemampuan seseorang dalam mencermati hubungan unsur-unsur musikal yang sebelumnya berada pada musik tradisi masing-masing untuk kemudian disatukan dalam bentuk baru.
Dibandingkan antara pengembangan musik tradisional dalam komposisi musik baru dengan persoalan pengembangan musik tradisional dalam iringan tari (musik tari) yang sangat terikat dengan keperluan tari, maka terasa peluang kebebasan kreatif dalam menciptakan komposisi musik baru cukup banyak. Oleh sebab itu, seniman yang bergerak dalam kreativitas komposisi musik baru berpeluang menjaring ‘trend’ komposisi musik baru dunia untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam proses penciptaan.

Jenis-jenis alat musik tradisionaasak Lombok l Santara

Jenis-jenis alat musik tradisionaasak Lombok l Santara lain:
  1. Genggong
    Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup yang terbuat dari pelepah daun enau.Secara etimologis kata genggong bersala dari kata “geng� (suara tinggi) disebut genggong lanang dan “gong� (suara rendah) disebut wadon, sehingga musik genggong selalu dimainkan secara berpasangan. Musik genggong secara orkestra dapat dimainkan dengan alat musik yang lain seperti petuq, seruling, rincik dan lain-lain.
  2. Rebana Burdah
    Sebuah bentuk alat musik hasil akulturasi kebudayaan bangsa Arab dengan etnis Sasak. Rebana Burdah dipadukan dengan syair-syair pujian terhadap Allah SWT dan riwayat Nabi Muhammad SAW yang dipetik dari kitab karya sastra Arab “Al Baranzi�.
  3. Gambus
    Alat musik petik dengan menggunakan dawai sebagai sumber suara (bunyi) yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional. Dapat dimainkan secara bersama-sama atau sendiri.
  4. Mandolin
    Alat ini merupakan sebuah alat musik petik tradisional yang mempunyai senar dan dimainkan seperti biola. Sering dipakai untuk mengiringi tari rudat dan lagu-lagu tradisonal. Alat musik ini dapat dipadukan dengan alat musik lainnnya untuk mengiringi lagu-lagu tradisional.
  5. Preret
    Preret adalah sebuah alat pengiring tarian, lagu maupun orkestra. Alat musik ini dijumpai hampir diseluruh wilayah Indonesia.
  6. Barong Tengkok
    Merupakan salah satu jenis musik orkestra Lombok, terdiri dari krenceng enam pasang, satu buah gendang dan sebuah petuk. Barong lanang/wadon yang berfungsisebagai tempat reog sebuah gong dan tiga buah seruling sebagai pembawa melodi. Disebut barong tengkok karena salah satu alatnya (reog) diletakkan pada bentuk barong yang dibawa dengan ditengkokkan
  1. Dikatakan pada lirik yang dinyanyikan sebelum bangkit menari:Tiang lanang beli bagus Beli bagus bau rauh Kasunane tarik bebunga Sedang pengibing (penari) seolah kumbang yang merindukan bunga. Dahulu ditengah arena obor bambu setingggi datu setengah meter (sekarang digunakan lampu petromaks yang sering diletakkan di luar arena). Antara si penari gandrung dengan pengibing berkejar-kejaran mengelilingi obor tersebut. Ini disebut “bekeleokang�. Atau sesekali saling ‘kejitin� (main mata) dengan berbatasan obor.
  2. Selama ngibing dilakukan sering pengibing berbuat nakal dengan menyentuh bagian tubuh penari utama, bahkan ada yang mencoba beradu pipi. Untuk menghindari hal seperti itu ia dilengkapi dengan “senjata�, yaitu ujung runcing dari gempolan yang merupakan bagian dari hiasan kepala yang disebut gelungan. Kalau pengibing tidak segera menghindar akan kena tusukan benda tajam tersebut.
    Parianom, bagian ketiga ini merupakan perpanjangan dari bagian kedua. Gending pengiring yang disebut parianom tidak menggunakan seluruh instrumen orkestra gandrung. Yang berperan adalah redep dan suling dibantu suara gendang, petuk dan rincik. Dalam bagian ini penari gandrung akan melengkapi tariannya dengan nyanyian yang disebut “besanderan�. Sekarang lariknya tidak lagi dalam bahasa daerah tetapi dalam bahasa Indonesia.
    jenis keramaian lainnya yang menghadirkan orang banyak. Instrumen gandrung dalam bentuk orkestra terdiri dari pemugah, saron, calung, jegogan, rincik, petuk, terompong, gender, redep dan suling.
  3. Gendang Beleq
    Disebut gendang beleq karena salah satu alatnya Disebut Gendang Beleq karena salah satu alatnya adalah gendang beleq (gendang besar).
    Orkestra ini terdiri atas dua buah gendang beleq yang disebut gendang mama (laki-laki) dan gendang nina (perempuan), berfungsi sebagai pembawa dinamika.
    Sebuah gendang kodeq (gendang kecil), dua buah reog sebagai pembawa melodi masing-masing reog mama, terdiri atas dua nada dan sebuah reog nina, sebuah perembak beleq yang berfungsi sebagai alat ritmis, delapan buah perembak kodeq, disebut juga “copek�. Perembak ini paling sedikit enam buah dan paling banyak sepuluh. Berfungsi sebagai alat ritmis, sebuah petuk sebagai alat ritmis, sebuah gong besar sebagai alat ritmis, sebuah gong penyentak, sebagai alat ritmis, sebuah gong oncer, sebagai alat ritmis, dan dua buah bendera merah atau kuning yang disebut lelontek.
    Menurut cerita, gendang beleq ini dulu dimainkan kalau ada pesta-pesta kerajaan, sedang kalau ada perang berfungsi sebagai komandan perang, sedang copek sebagai prajuritnya. Kalau perlu datu (raja) ikut berperang, disini payung agung akan digunakan.
    Sekarang fungsi payung ini ditiru dalam upacara perakawinan. Gendang beleq dapat dimainkan sambil berjalan atau duduk. Komposisi waktu berjalan mempunyai aturan tertentu, berbeda dengan duduk yang tidak mempunyai aturan.
    Pada waktu dimainkan pembawa gendang beleq akan memainkannya
    Pakaian penari gandrung terdiri atas kain batik, baju kaos lengan pendek, gelungan (penutup/hiasan kepala), bapang, lambe, ampok-ampok, gonjer. Seangkan pakaian pengibing adalah baju, kain, dodot dan sapuq. Pertunjukan biasanya dilakukan pada malam hari. Lama seluruh pertunjukan lebih kurang 3 jam. Untuk setiap babak (satu pengiring) lamanya rata-rata sepuluh menit.
    Tari gandrung benar-benar merupakan tari rakyat pada arena terbuka yang dilingkari penonton dan fungsinya semata-mata untuk hiburan. Gandrung tesebar pada beberapa desa di pulau Lombok antara lain Gerung dan Lenek di Lombok Timur. Gandrung ‘ditanggep� orang untuk pesta perkawinan dan sunatan. Tetapi dewasa ini bergeser fungsinya menjadi hiburan rakyat dalam rangkaian hari-hari besar nasional atau sambil menari, demikian juga pembawa petuk, copek dan lelontok.
  4. Cilokaq
    Musik ini terdiri dari bermacam-macam alat yakni:
    - Alat petik, gambus ada dua buah masing-masing berfungsi sebagai melodi dan akrod.
    - Alat gesek, biola ada dua buah keduannya berfungsi sebagai pembawa melodi.
    - Alat tiup, suling dan pereret yang berfungsi sebagai pembawa melodi.
    - Alat pukul, gendang ada tiga buah, msing-masing berfungsi sebagai pembawa irama, pembawa dinamika dan tempo, juga sebagai gong. Rerincik dugunakan sebagai alat ritmis

Nama Alat Musik Tradisional Khas Daerah Adat Budaya Nasional - Kebudayaan Nusantara Indonesia

1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Alat Musik Tradisional : TT
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Alat Musik Tradisional : Aramba, Doli-doli, Druri dana, Faritia, Garantung, Gonrang, Hapetan,
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Alat Musik Tradisional : Saluang, Talempong Pacik
4. Provinsi Riau
Alat Musik Tradisional : TT
5. Provinsi Jambi
Alat Musik Tradisional : TT
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Alat Musik Tradisional : TT
7. Provinsi Lampung
Alat Musik Tradisional : TT
8. Provinsi Bengkulu
Alat Musik Tradisional : TT
9. Provinsi DKI Jakarta
Alat Musik Tradisional : TT
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Alat Musik Tradisional : Arumba, Calung, Dod-dog, Gamelan Sunda, Angklung, Rebab, Siter / Celempung
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Alat Musik Tradisional : Gamelan Jawa, Siter / Celempung
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Alat Musik Tradisional : TT
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Alat Musik Tradisional : TT
14. Provinsi Bali
Alat Musik Tradisional : Gamelan Bali
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Alat Musik Tradisional : Cungklik
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Alat Musik Tradisional : Foi Mere, Sasando, Keloko
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Alat Musik Tradisional : TT
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Alat Musik Tradisional : TT
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Alat Musik Tradisional : Babun
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Alat Musik Tradisional : TT
21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Alat Musik Tradisional : TT
22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Alat Musik Tradisional : TT
23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Alat Musik Tradisional : TT
24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Alat Musik Tradisional : Alosu, Anak Becing, Basi-Basi, Popondi, Keso-Keso, Lembang
25. Provinsi Maluku
Alat Musik Tradisional : Floit, Nafiri, Totobuang, Tifa
26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Alat Musik Tradisional : Atowo, Tifa, Fu
27. Provinsi Timor-Timur / Timtim
Alat Musik Tradisional : TT
Lain-Lain :
- Gerdek berasal dari daerah Dayak Kalimantan
- Kere-kere galang berasal dari daerah Goa
- Kinu berasal dari daerah Pulau Roti
- Kolintang berasal dari daerah Minahasa
- Sampek berasal dari daerah Dayak Kalimantan
- Talindo berasal dari daerah Sulawesi
- Kecapi berasal dari daerah Seluruh Nusantara Umumnya di Jawa
- Kledi berasal dari daerah Kalimantan
- Serunai berasal dari daerah Sumatera
Keterangan Singkatan :
TT = Tidak Tersedia
Keterangan :
Data ini berdasarkan jaman Indonesia masih 27 propinsi dengan provinsi terakhir masih timor timur. Timor timur kini sudah terpisah dari NKRI menjadi negara baru yang berdaulat dengan nama Timor Leste.

Musik tradisional

Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek
Instrumen Musik Perkusi.
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.
Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)
Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.
Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.
Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.
Instrumen Musik Petik
Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.
Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.
Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan
Instrumen Musik Gesek.
Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.
Instrumen Musik Tiup
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.

Musik Tradisional Sunda Adaptif, Terdapat 347 Genre Musik Sunda

Bandung, Kompas - Musik tradisional Sunda mudah beradaptasi. Salah satu pendorongnya adalah kreativitas dan inovasi yang tinggi dari para senimannya. Hampir setiap dekade selalu muncul genre musik baru, yang bisa diterima oleh seni tradisional budaya lain.
"Musik Sunda berproses terus menerus. Tradisi tidak dipegang begitu saja dengan kaku, tetapi justru menjadi pijakan untuk pengembangan seni selanjutnya," tutur pencipta lagu Sunda, Nano Suratno, Jumat (17/3), di Bandung.
Menurut Nano, para seniman Sunda memiliki kebebasan yang memungkinkan kreativitasnya terus berkembang, dan tidak terkekang oleh tradisi. "Kalau ada pengaruh seni dari luar, tidak akan ditelan begitu saja, tetapi dimodifikasi dengan instrumen seni Sunda yang ada. Contohnya, ketika ada gitar, orang Sunda malah memain-kannya dengan suling, jadilah gitar dan suling atau tarling," kata Nano.
Sementara menurut Tatang Rohimin (59), Ketua Kelompok Musik Tradisional Gending Kawangi, inovasi itu dimungkin-kan karena musisi memiliki pendidikan yang tinggi. Di kelompoknya, kata Tatang, sebagian besar pemusik anak muda. Namun, tahun ini ia merekrut para pemusik senior berusia 80-an untuk menciptakan kerja sama antara pemusik muda dan tua agar inovasi musik makin berkembang. Lintas budaya
Ismet Ruchimat, Ketua Komunitas Sambasunda, dan dosen Jurusan Seni Karawitan, Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Bandung, mengatakan, musik Sunda berkembang karena konsepsi musik rakyatnya kuat.
Selain itu, lanjut Ismet, pekerjaan orang Sunda sebagai petani huma yang hidup berpindah-pindah membuatnya lebih fleksibel. Tahun 1987, tercatat ada 347 genre musik Sunda. Genre yang cukup besar adalah gamelan, kecapi, dan musik-musik dari instrumen bambu.
"Genre yang cukup besar pengaruhnya adalah genre wanda anyar karya Mang Koko, yang memiliki struktur, komposisi, melodi, dan harmoni baru dengan syair sosial," ujar Ismet.
Sementara itu, Nano Suratno memopulerkan prakpilingkung atau keprak, kecapi, suling, dan angklung dengan mencipta kawih Sunda. Sekitar 1970-an, Gugum Gumbira menciptakan jaipongan. "Musik jaipong punya konsep musik yang sangat baik, mampu memasuki budaya lain di Indonesia, bahkan internasional," kata Ismet menambahkan.
Beberapa bagian dari musik jaipong, kata Ismet, seperti kendang jaipong dipakai oleh grup musik jazz Krakatau.
Sayang, lanjut Ismet, terjadi penurunan minat mahasiswa untuk belajar musik Sunda di institusi pendidikan. Sementara di kalangan masyarakat, penurunan minat itu terjadi, tetapi tidak besar. Di Karawang, misalnya, masih banyak anak muda yang bermain musik tradisional. Padahal di luar negeri, peminat musik Sunda cukup tinggi. Ismet menjadi dosen tamu di berbagai universitas, antara lain Ohio University dan Virginia University.
"Saat ini yang menjadi persoalan, bagaimana membuat generasi muda ingin tahu musik Sunda," tutur Ismet.
Melalui komunitas Samba Sunda, Ismet mencoba membangkitkan minat generasi muda terhadap musik Sunda, yaitu dengan memainkan kolaborasi musik Sunda dengan musik barat yang sedang populer. (D11/ynt)

Musik tradisional

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi di antaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik trasidional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi peserta juga kepada masyarakat luas sehingga musik tradisional dapat berperan sebagai hiburan untuk menjalankan bisnis para pengusaha.

Alat Musik Tradisional di Nanggroe Aceh Darussalam

PendahuluanKesenian merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan universal. Kebudayaan merupakan “Keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu”. Itu berarti bahwa kesenian juga merupakan hasil budi dan karya manusia.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kesenian berarti perihal seni atau keindahan. Kesenian berasal dari kata dasar seni. Kata seni merupakan terjemahan dari bahasa asing “Art” (bahasa Inggris) istilah “Art” sendiri sumbernya berpangkal dari bahasa Itali, yaitu “arti”. Perkataan “arti” ini dipergunakan pada zamannya untuk menunjukkan nama sesuatu benda hasil kerajinan manusia pada masa perkembangan kebudayaan eropa klasik, yaitu pada zaman yang dinamakan orang dengan sebutan Renaissance di Italia. Dari “arti” menjadi “art”, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi seni. Selalu dihubungkan dengan perasaan keindahan.

Seni adalah sesuatu yang indah yang dihasilkan manusia, penghayatan manusia melalui penglihatan, pendengaran dan perasaan. Seni merupakan penjelmaan rasa indah yang terkandung jiwa seseorang, dilahirkan dengan perantaraan alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar (seni suara), penglihat (seni lukis) atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama). Namun yang akan dibahas lebih lanjut yaitu berhubungan dengan seni suara khusus “seni musik”

Pengertian Musik
Istilah Musik berasal dari kata Mousal dari bahasa Yunani, yaitu sembilan dewi yang menguasai seni, seni murni dan seni pengetahuan. Tetapi, umumnya musik selalu dikaitkan dengan sejumlah nada yang terbagi dalam jarak tertentu.Dalam istilah masa kini ada 2 jarak yaitu Diantoni dan Pentagonis.

Dalam tulisan ini mencoba menjelaskan dan memaknai alat musik dari nada dengan jarak Pentagonis yaitu : yang memiliki nada lima jenis bunyi yang kedengarannya seolah-olah alamiah, maka ia menjadi salah satu ciri khas bunyi instrument tradisional, yang alatnya terbuat dan terbentuk dari bahan yang tersedia di alam sekitarnya, seperti kayu, bambu, logam, tanduk, kulit hewan dan lain sebagainya.

Perkembangan MusikDalam sejarah kehidupan manusia, musik merupakan bagian yang hidup dan berkembang sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri.

Musik oleh manusia dijadikan sebagai media untuk menuturkan sesuatu dari dalam jiwanya yang tidak mampu dibahasakan melalui bahasa konvensional. Seni musik merupakan bagian dari proses kreatif manusia dalam mengolah bunyi-bunyian yang tercipta oleh alam. Unsur bunyi alam seperti suara unggas, denting kayu, gesekan bambu, rintik hujan dan sebagainya, diolah ke dalam bentuk instrumen musik yang tercipta dari tingkat ketrampilan dan pemahaman seniman tentang keselarasan bunyi instrumen dengan ritme kehidupan alam lingkungan sekitarnya.

Asal-usul tentang bunyi instrumen musik menurut para ahli dilahirkan dari segala upaya manusia meniru suara alam. Usaha manusia dalam keadaan seseorang diri terekam dalam kondisi lingkungannya yang diam, sepi dan membungkam. Saat itu manusia merasakan kekosongan bathin dan kesendirian dirinya. Suasana ini dapat terjadi ketika berada di kebun malam hari, dalam perjalanan, menghadapi masalah pelik, berada dalam transisi jenjang kehidupan biologis, harga diri yang terluka, kedukaan dan suasana spikologis lainnya.

Lahirnya musik tradisional tidak secara spontan. Bunyi-bunyian tercipta dari upaya manusia dalam meniru suara alam, suara bintang, kicauan burung, desau angin dari gesekan yang terjadi dari dalam pohon dan sebagainya. Dengan latar belakang penciptaan yang sama, beberapa alat musik yang tercipta memiliki banyak kesamaan, baik dari bahan, cara pembuatan, bentuk dan cara memainkannya. Kesamaan instrumen yang dihasilkan menunjukkan adanya kontak antar kelompok masyarakat.

Sementara itu menurut Curt Sach, tumbuh dan berkembangnya suatu musik melalui proses evaluasi. Musik yang paling tua sekali adalah berbentuk tepukan-tepukan pada anggota badan manusia. Untuk membedakan warna bunyinya mereka menepukkan tangannya ke bagian perut dengan mengembungkan dan mengecilkan perutnya. Perkembangan selanjutnya, manusia melalui musik menggunakan bahan-bahan kayu dan bambu sebagai alat musik.

Musik terdapat dalam setiap kebudayaan. Musik pada awalnya juga dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan sakral dan upacara-upacara yang berhubungan dengan kepercayaan dan adat. Musik dipergunakan sebagai sarana untuk membangkitkan semangat, menyemarakkan suasana, mengiringi gerak tari dan sebagai media kesurupan (trance).

Di daerah-daerah seperti Sumatera, Jawa, Bali serta beberapa daerah lainnya musik dipergunakan untuk penobatan raja, menyambut tamu kehormatan, pemberangkatan perang, perayaan kemenangan dan lain-lain.

Pada perkembangan selanjutnya, seni musik juga berkembang sebagai bentuk seni pertunjukan dengan sasaran hiburan semata-mata. Sedangkan pemanfaatnya ada yang semata-mata untuk tujuan menghasilkan bunyi-bunyian, sebagai tanda tertentu ataupun sebagai pengiring lagu, syair dan tari.Musik Alat musik ini dalam menghasilkan bunyi dipraktekkan dengan ditiup, dipukul, digesek dan dipetik.
Di sumatera, musik tradisional juga dipengaruhi oleh unsur-unsur kebudayaan Arab dan Barat. Sebagai contoh, setelah datangnya pengaruh Arab muncul kesenian yang menggunakan rebana dengan menyenandungkan syair-syair keagamaan. Kemudian berkembang musik gambus untuk mengeringi lagu-lagu, tari maupun instrumental. Musik gambus ini selain menggunakan alat musik petik, juga dimainkan alat-alat musik lain seperti gendang, seruling, juga menggunaka biola, terompet dan accordion yang merupakan pengaruh barat.

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagaimana provinsi lainnya di Indonesia merupakan salah daerah yang kaya akan kebudayaan. Sejarah telah membuktikan semenjak adanya kerajaan-kerajaan kecil di masa silam sampai Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya hingga dewasa ini Aceh tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaannya bahkan nilai-nilai budaya ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Aceh.

Walaupun musik tradisional masih tetap dipelihara, dikembangkan dan dipegelarkan oleh pencinta dan pendukung-pendukungnya sampai dewasa ini namun tidak mungkin akibat penetrasi unsur-unsur luar/kebudayaan luar, nilai-nilai budaya Aceh akan menjadi suram ataupun mungkin menjauh/menghilang dalam masyarakat.

Oleh karena itu dalam tulisan ini mencoba menginventaris kembali serta memperkenalkan alat-alat musik tradisional Aceh yang masih eksis maupun yang hampir punah untuk dikembangkan kembali serta dihayati karena ini merupakan suatu warisan yang harus tetap dijaga dan dipelihara kelestariannya. yang nantinya bisa bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Jenis-Jenis Alat Musik Di NAD

Arbab

Instrumen ini terdiri dari 2 bagian yaitu Arbabnya sendiri (instrumen induknya) dan penggeseknya (stryk stock) dalam bahasa daerah disebut : Go Arab. Instrumen ini memakai bahan : tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai.


Musik Arbab pernah berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Arbab ini dipertunjukkan pada acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat, pasar malam dsb. Sekarang ini tidak pernah dijumpai kesenian ini, diperkirakan sudah mulai punah. Terakhir kesenian ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan Belanda dan pendudukan Jepang.

Bangsi Alas
Bangsi Alas adalah sejenis isntrumen tiup dari bambu yang dijumpai di daerah Alas, Kabupeten Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan adanya orang meninggal dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. Ada juga Bangsi kepunyaan orang kaya yang sering dibungkus dengan perak atau suasa.

Serune Kalee (Serunai)
Serune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.


Serune Kalee bersama-sama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik yang dari semenjak jayanya kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi/mewarnai kebudayaan tradisional Aceh disektor musik.

Rapai
Rapai terbuat dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang. Bentuknya seperti rebana dengan warna dasar hitam dan kuning muda. Sejenis instrumen musik pukul (percussi) yang berfungsi pengiring kesenian tradisional.


Rapai ini banyak jenisnya : Rapai Pasee (Rapai gantung), Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng (rapai macam), Rapai Pulot dan Rapai Anak.

Geundrang (Gendang)
Geundrang merupakan unit instrumen dari perangkatan musik Serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat musik pukul dan memainkannya dengan memukul dengan tangan atau memakai kayu pemukul. Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Fungsi Geundrang nerupakan alat pelengkap tempo dari musik tradisional etnik Aceh.

Tambo
Sejenis tambur yang termasuk alat pukul. Tambo ini dibuat dari bahan Bak Iboh (batang iboh), kulit sapi dan rotan sebagai alat peregang kulit. Tambo ini dimasa lalu berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menentukan waktu shalat/sembahyang dan untuk mengumpulkan masyarakat ke Meunasah guna membicarakan masalah-masalah kampung.


Sekarang jarang digunakan (hampir punah) karena fungsinya telah terdesak olah alat teknologi microphone.

Taktok Trieng
Taktok Trieng juga sejenis alat pukul yang terbuat dari bambu. Alat ini dijumpai di daerah kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten lainnya. Taktok Trieng dikenal ada 2 jenis :

Yang dipergunakan di Meunasah (langgar-langgar), dibalai-balai pertemuan dan ditempat-tempat lain yang dipandang wajar untuk diletakkan alat ini.
jenis yang dipergunakan disawah-sawah berfungsi untuk mengusir burung ataupun serangga lain yang mengancam tanaman padi. Jenis ini biasanya diletakkan ditengah sawah dan dihubungkan dengan tali sampai ke dangau (gubuk tempat menunggu padi di sawah).


Bereguh
Bereguh nama sejenis alat tiup terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh pada masa silam dijumpai didaerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan terdapat juga dibeberapa tempat di Aceh. Bereguh mempunyai nada yang terbatas, banyakanya nada yang yang dapat dihasilkan Bereguh tergantung dari teknik meniupnya.
Fungsi dari Bereguh hanya sebagai alat komunikasi terutama apabila berada dihutan/berjauhan tempat antara seorang dengan orang lainnya. Sekarang ini Bereguh telah jarang dipergunakan orang, diperkirakan telah mulai punah penggunaannya.


Canang
Perkataan Canang dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Dari beberapa alat kesenian tradisional Aceh, Canang secara sepintas lalu ditafsirkan sebagai alat musik yang dipukul, terbuat dari kuningan menyerupai gong. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik Canang dan memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda.

Fungsi Canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional serta Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.

Celempong
Celempong adalah alat kesenian tradisional yang terdapat di daerah Kabupaten Tamiang. Alat ini terdiri dari beberapa potongan kayu dan cara memainkannya disusun diantara kedua kaki pemainnya.


Celempong dimainkan oleh kaum wanita terutama gadis-gadis, tapi sekarang hanya orang tua (wanita) saja yang dapat memainkannnya dengan sempurna. Celempong juga digunakan sebagai iringan tari Inai. Diperkirakan Celempong ini telah berusia lebih dari 100 tahun berada di daerah Tamiang.

Penutup
Keanekaragaman alat musik tradisional yang terdapat di Aceh merupakan salah satu identitas dari masyarakat Aceh. Oleh karena itu menjadi tugas masyarakat Aceh untuk tetap dijaga, dipelihara kelestariannya. sehingga tidak menjadi punah.

Hal ini tentunya juga peran dari pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk mendukung dan bersama-sama memperkenalkan kepada generasi muda betapa tingginya nilai-nilai budaya bangsa yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu. Serta juga sebagai salah satu daya tarik wisata bagi wisatawan Nusantara dan manca Negara untuk dapat lebih mengenal adat dan seni budaya daerah Aceh.
 

Contoh Puisi

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Cintaku di ujung pulau
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.

Seni sastra

SENI SASTRA
Sastra tulis adalah produk masyarakat tulis, yang lahir setelah masyarkat itu mengenal tulisan, kemudian teknologi percetakan.Di samping sebagai sastra lisan, Sastra Betawi juga mengenal sastra tulisan yang dihasilkan oleh sejumlah penulis sejak abad ke-19 sampai hari. Di masa lalu kita mengenal para pengarang hikayat dari Pecenongan, Jakartata Pusat, yang bernama Sapirin bin Usman al-Fadil dan Muhammad Bakir yang aktif menulis naskah hikayat pada paruh kedua abad ke-19. Sementara Ahmad Beramka, putra Sapirin, baru menulis naskah di awal abad ke-20. Naskah karangan Sapirin bin Usman al-Fadil antara lain Hikayat Nahkoda Asyik dan salah satu karangan Muhammad Bakir yang terkenal adalah Hikayat Merpati Mas.
Sementara pengarang Betawi yang menulis cerita dalam sastra cetak di sekitar masa kemerdekaan adalah M. Balfas, kemudian ada S.M. Ardan dan Firman Muntaco. Mereka menulis cerita tentang masyarakat Betawi dan kehidupan sehari-hari dalam dua bahasa sekaligus, bahasa Indonesia dan Bahasa Betawi. Balfas menerbitkan kumpulan cerita Lingkaran-lingkaran Retak (1952), S.M. Ardan mengumpulkan ceritanya dalam Terang Bulan Terang di Kali (1955) dan novelet Nyai Dasima (1965), yang kemudian diterbitkan ulang oleh penerbit Masup Jakarta (2007), dan Firman Muntaco menerbitkan dua seri Gambang Jakarta. Di samping itu ada juga penulis yang bukan orang Betawi tetapi menulis cerita dengan dialek Betawi seperti Aman Datuk Madjoindo dengan cerita Si Dul Anak Betawi (1936).
Mereka menulis karya sastra yang bisa digolongan ke dalam khazanah sastra Indonesia modern dan bukan tidak mungkin mengambil inspirasi dari sastra lisan yang masih berkembang dan pernah mereka nikmati. Berikut ini adalah jenis-jenis sastra lisan Betawi yang dikenal:
Buleng
Seni sastra terbagi ke dalam dua: sastra lisan dan sastra tulisan. Sastra lisan berkembang dalam masyarakat lisan, yang meskipun hidup di dalam dunia yang sudah mengenal tulisan, bahkan percetakan, masih mempertahankan kelisanannya. Dongeng adalah salah satu sastra lisan yang hidup juga di dalam kehidupan masyarakat Betawi. Sebutan yang khas untuk sastra lisan seperti ini adalah "buleng". Buleng bisa berisi dongeng tentang kerajaan, raja atau kaum bangsawan lainnya, bisa juga berisi cerita dari kehidupan sehari-hari. Kadang-kadang kata "buleng" juga dikenakan bukan hanya untuk dongeng atau ceritanya, tetapi juga untuk sang juru cerita. Kata kerjanya "ngebuleng" artinya "bercerita." Dalam penyajiannya, buleng sering kali menggunakan kalimat-kalimat liris. Judul-judul lakon buleng antara lain Gagak Karancang, Telaga Warna, Dalem Bandung, Ciung Wanara, dan Raden Gondang. Dewasa ini para juru cerita buleng sudah berusia lanjut, bahkan meninggal dunia. Yang pernah berjaya antara lain Boin dari Ciracas, Ilam dari Curug, Uwen dari Kali Malang, dan Guneng dari Cijantung. Sastra lisan ini ini tergerus oleh aneka hiburan yang disiarkan secara elektronis melalui radio dan televisi.
Sahibul Hikayat
Sahibul hikayat (artinya: pemilik cerita) adalah jenis sastra lisan yang masih bertahan di kalangan masyarakat Betawi. Penyampai "sahibul hikayat" biasa disebut "tukang cerita" atau "juru cerita" atau "juru hikayat". Juru hikayat yang terkenal antara lain Haji Ja'far, Haji Ma'ruf dan Mohammad Zahid alias "Wak Jait". Saking terkenalnya ahli yang terakhir ini cara menyampaikan hikayat itu sendiri sering pula disebut dengan "ngejait". Pekerjaan sehari-hari Mohammad Zahid adalah tukang pangkas rambut di dekat pasar kambing Tanah Abang. Dalam menyampaikan ceritanya Mohammad Zaid selalu mengenakan kain pelekat, berbaju potongan sadariah dan berpeci hitam. Pekerjaan ini kemudian diteruskan oleh putranya, Ahmad Sofyan Zahid (meninggal 2007). Dari generasi yang lebih baru bisa disebut Ita Saputra dan Edi Oglek.
Cerita-ceritanya biasanya disampaikan dalam sahibul hikayat berasal dari khazanah sastra lisan Timur Tengah, seperti "Seribu Satu Malam." Juru hikayat biasanya bercerita sambil duduk bersila, ada yang sambil memangku bantal, ada yang sesekali memukul gendang kecil yang diletakkan di sampingnya untuk memberikan aksentuasi jalan cerita. Sampai zaman Mohammad Zahid yang meninggal pada 1963 dalam usia 63 tahun, jenis cerita yang dibawakan antara lain, Hasan Husain, Malakarma, Ahmad Muhammad, Sahrul Indra Laila Bangsawan. Sementara Ahmad Sofyan Zahid mengaku pernah pula menuliskan hikayat-hikayat ciptaannya sendiri dan digunakan untuk kepentingannya sendiri.
Rancag
Kata "rancag" (menurut lidah orang Betawi Pinggiran) atau rancak (menurut lidah orang Betawi Tengah atau Kota) sama artinya dengan pantun. Cerita yang dibawakan dengan dipantunkan disebut cerita rancagan, atau cukup disebut rancag atau rancak saja, berbentuk pantun berkait. Pantun secara keseluruhan melukiskan sebuah kisah yang untuh, seperti tentang Si Angkri Jago Pasar Ikan. Pantun dalam rancag disusun secara improvisasi dengan mengikuti alur cerita yang sudah tetap. Suatu cerita dapat dipanjangkan penghidangannya dengan berbagai tambahan, misalnya dengan lawakan yang seringkali menyimpang dari cerita (lanturan/digresi). Namun demikian semua ini tetap disenangi penonton. Rancag biasa diiringi dengan orkes gambang kromong, yang biasa disebut Gambang Rancag, sebagaimana diuraikan dalam lema "Gambang Rancag."

dance

Dance
Dance Tari
Dua dancers.jpg
Modern dance Modern dance
Originating culture Originating budaya various berbagai
Originating era Originating era Antiquity Jaman dahulu

Dancers in a city square Penari di alun-alun kota

Russian dancer in Alanya Rusia penari di Alanya
Dance is an art form that generally refers to movement of the body, usually rhythmic and to music, [ 1 ] used as a form of expression , social interaction or presented in a spiritual or performance setting. Tari merupakan bentuk seni yang umumnya mengacu pada gerakan tubuh, biasanya berirama dan untuk musik, [1] digunakan sebagai bentuk ekspresi , sosial interaksi atau disajikan dalam spiritual atau kinerja pengaturan.
Dance may also be regarded as a form of nonverbal communication between humans, and is also performed by other animals ( bee dance , patterns of behaviour such as a mating dance). Gymnastics , figure skating and synchronized swimming are sports that incorporate dance, while martial arts kata are often compared to dances. Motion in ordinarily inanimate objects may also be described as dances ( the leaves danced in the wind ). Tari juga dapat dianggap sebagai bentuk komunikasi nonverbal antara manusia, dan juga dilakukan oleh lain binatang ( tarian lebah , pola perilaku seperti tarian kawin). Senam , figure skating dan disinkronkan berenang adalah olahraga yang memadukan tari, sedangkan bela diri seni kata yang sering dibandingkan dengan tarian. Motion dalam biasanya benda mati juga dapat digambarkan sebagai tarian (dengan daun menari dalam angin ).
Definitions of what constitutes dance are dependent on social , cultural , aesthetic , artistic and moral constraints and range from functional movement (such as folk dance ) to virtuoso techniques such as ballet . Definisi apa yang merupakan tarian tergantung pada sosial , budaya , estetika , artistik dan moral kendala dan jangkauan dari gerakan fungsional (seperti tarian rakyat ) untuk virtuoso teknik seperti balet . Dance can be participatory , social or performed for an audience . Tari dapat partisipatif , sosial atau dilakukan untuk penonton . It can also be ceremonial , competitive or erotic . Hal ini juga bisa upacara , kompetitif atau erotis . Dance movements may be without significance in themselves, such as in ballet or European folk dance , or have a gestural vocabulary / symbolic system as in many Asian dances. gerakan Tari mungkin tanpa makna dalam diri mereka sendiri, seperti di balet atau Eropa tarian rakyat , atau memiliki sikap tubuh kosakata / simbolik sistem seperti dalam tarian Asia. Dance can embody or express ideas, emotions or tell a story . Tari dapat mewujudkan atau mengekspresikan ide-ide, emosi atau menceritakan sebuah kisah .
Dancing has evolved many styles. Breakdancing and Krumping are related to the hip hop culture . Dancing telah berkembang banyak gaya. breakdancing dan Krumping terkait dengan budaya hip hop . African dance is interpretive. tari Afrika adalah interpretatif. Ballet, Ballroom, Waltz, and Tango are classical styles of dance while Square and the Electric Slide are forms of step dances . Ballet, Ballroom, Waltz, dan Tango adalah gaya klasik menari sambil Square dan Electric Slide adalah bentuk tarian langkah .
Every dance, no matter what style, has something in common. Setiap menari, tidak peduli apa gaya, memiliki sesuatu yang sama. It not only involves flexibility and body movement, but also physics. Hal ini tidak hanya melibatkan fisika fleksibilitas dan gerakan tubuh, tetapi juga. If the proper physics is not taken into consideration, injuries may occur. Jika fisika yang tepat tidak dipertimbangkan, luka dapat terjadi.
Choreography is the art of creating dances. Koreografi adalah seni menciptakan tarian. The person who creates (ie, choreographs) a dance is known as the choreographer . Orang yang menciptakan (yaitu, choreographs) tarian ini dikenal sebagai koreografer .



Eighteenth century social dance . Abad kedelapan belas tari sosial . Translated caption: A cheerful dance awakens love and feeds hope with lively joy , ( Florence , 1790) Diterjemahkan keterangan: Sebuah cinta ceria terbangun tari dan feed berharap dengan sukacita hidup, ( Florence , 1790)

Origins and history of dance Asal-usul dan sejarah tari

Dance does not leave behind clearly identifiable physical artifacts such as stone tools , hunting implements or cave paintings . Tari tidak meninggalkan artefak fisik dapat diidentifikasi dengan jelas seperti alat-alat batu , menerapkan berburu atau lukisan gua . It is not possible to say when dance became part of human culture. Hal ini tidak mungkin untuk mengatakan kapan tarian menjadi bagian dari budaya manusia. Dance has certainly been an important part of ceremony , rituals , celebrations and entertainment since before the birth of the earliest human civilizations . Archeology delivers traces of dance from prehistoric times such as the 9,000 year old Rock Shelters of Bhimbetka paintings in India and Egyptian tomb paintings depicting dancing figures from circa 3300 BC. Tari tentu menjadi bagian penting dari upacara , ritual , perayaan dan hiburan sejak sebelum kelahiran manusia paling awal peradaban . Arkeologi memberikan jejak tari dari zaman prasejarah seperti berusia 9.000 tahun Rock Hunian dari Bhimbetka lukisan di India dan Mesir lukisan makam menggambarkan tokoh menari dari sekitar tahun 3300 SM.
One of the earliest structured uses of dances may have been in the performance and in the telling of myths. Salah satu penggunaan awal tarian terstruktur mungkin sudah dalam kinerja dan dalam penceritaan mitos. It was also sometimes used to show feelings for one of the opposite gender. Itu juga kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan perasaan untuk salah satu lawan jenis. It is also linked to the origin of "love making." Hal ini juga terkait dengan asal "bercinta." Before the production of written languages, dance was one of the methods of passing these stories down from generation to generation. [ 2 ] Sebelum produksi bahasa tertulis, tari adalah salah satu metode yang lewat cerita-cerita ini diturunkan dari generasi ke generasi. [2]
Another early use of dance may have been as a precursor to ecstatic trance states in healing rituals. Penggunaan lain awal tarian mungkin telah sebagai pendahulu untuk gembira negara trans dalam ritual penyembuhan. Dance is still used for this purpose by many cultures from the Brazilian rainforest to the Kalahari Desert . [ 3 ] Tari masih digunakan untuk tujuan ini oleh banyak budaya dari Brasil hutan hujan ke Kalahari Desert . [3]
Sri Lankan dances goes back to the mythological times of aboriginal yingyang twins and " yakkas " (devils). Sri Lanka tarian kembali ke zaman mitologis aborigin kembar yingyang dan " yakkas "(setan). According to a Sinhalese legend, Kandyan dances originate, 250 years ago, from a magic ritual that broke the spell on a bewitched king. Menurut legenda Sinhala, Kandyan tarian berasal, 250 tahun yang lalu, dari ritual sihir yang memecahkan mantra pada seorang raja kena sihir. Many contemporary dance forms can be traced back to historical , traditional , ceremonial , and ethnic dance. Banyak bentuk-bentuk tari kontemporer dapat ditelusuri kembali ke sejarah , tradisional , upacara , dan etnis tari.
Partner Dancing in Art Mitra di Seni Tari
Dance at Bougival by Pierre-Auguste Renoir (1882–83) Tari di Bougival oleh Pierre-Auguste Renoir (1882-1883)
Eadweard Muybridge 's phenakistoscope "A Couple Waltzing" (c.1893) Eadweard Muybridge 's Phenakistoscope "Sebuah berdansa waltz Couple" (c.1893)

Dance classification and genres Tari klasifikasi dan genre

Dance categories by number of interacting dancers are mainly solo dance , partner dance and group dance . kategori Tari oleh sejumlah penari berinteraksi terutama tari solo , tari mitra dan kelompok tari . Dance is performed for various purposes like ceremonial dance , erotic dance , performance dance , social dance etc. Tari dilakukan untuk berbagai tujuan seperti tarian upacara , tarian erotis , pertunjukan tari , tari sosial dll

Dancing and music Tarian dan musik

Many early forms of music and dance were created and performed together. Banyak bentuk-bentuk awal musik dan tari diciptakan dan dilakukan bersama-sama. This paired development has continued through the ages with dance/music forms such as: jig , waltz , tango , disco , salsa , electronica and hip-hop . Pengembangan dipasangkan terus selama berabad-abad dengan tarian / bentuk musik seperti: jig , waltz , tango , disko , salsa , electronica dan hip-hop . Some musical genres also have a parallel dance form such as baroque music and baroque dance whereas others developed separately: classical music and classical ballet . Beberapa genre musik juga memiliki bentuk tarian paralel seperti musik barok dan tari barok sementara yang lain dikembangkan secara terpisah: musik klasik dan balet klasik .
Although dance is often accompanied by music , it can also be presented independently or provide its own accompaniment ( tap dance ). Meskipun tarian sering disertai dengan musik , juga dapat disajikan secara mandiri atau memberikan pendampingan sendiri ( tap dance ). Dance presented with music may or may not be performed in time to the music depending on the style of dance. Tari disajikan dengan musik mungkin atau tidak mungkin dilakukan pada waktunya untuk musik tergantung pada gaya tari. Dance performed without music is said to be danced to its own rhythm [ citation needed ] . Tari dilakukan tanpa musik dikatakan menari sendiri irama [ rujukan? ].
Ballroom dancing is an art although it may incorporates many fitness components using an artistic state of mind. Ballroom menari adalah seni meskipun mungkin menggabungkan komponen kebugaran banyak menggunakan kondisi artistik pikiran.

Saman Dance from Gayo people of Sumatra , Indonesia Tari Saman dari Gayo orang dari Sumatera , Indonesia

An amateur dancesport competition at MIT Sebuah Dancesport kompetisi amatir di MIT

Professional dancers at the Tropicana Club , Havana , Cuba , in 2008 Penari profesional di Tropicana Club , Havana , Kuba , pada tahun 2008

Dance studies and techniques Tari studi dan teknik

In the early 1920s, dance studies (dance practice , critical theory , Musical analysis and history ) began to be considered an academic discipline . Pada awal 1920-an, studi tari (tarian praktek , teori kritis , analisis Musik dan sejarah ) mulai dianggap sebagai suatu disiplin akademik . Today these studies are an integral part of many universities ' arts and humanities programs. Hari ini studi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari banyak universitas " seni dan humaniora program. By the late 20th century the recognition of practical knowledge as equal to academic knowledge lead to the emergence of practice research and practice as research . Pada akhir abad ke-20 pengakuan yang praktis pengetahuan sebagai sama untuk memimpin pengetahuan akademik dengan munculnya penelitian praktek dan praktek sebagai penelitian. A large range of dance courses are available including: Berbagai besar kursus tari yang tersedia termasuk:
Academic degrees are available from BA (Hons) to PhD and other postdoctoral fellowships, with some dance scholars taking up their studies as mature students after a professional dance career. derajat akademik yang tersedia dari BA (Hons) untuk PhD dan postdoctoral beasiswa, dengan beberapa tari ulama mengambil studi mereka sebagai siswa dewasa setelah profesional karir tari.

Dance competitions Tari kompetisi

A dance competition is an organized event in which contestants perform dances before a judge or judges for awards and, in some cases, monetary prizes. Sebuah kompetisi tari adalah sebuah acara yang diselenggarakan di mana kontestan melakukan tarian sebelum seorang hakim atau hakim untuk penghargaan dan, dalam beberapa kasus, hadiah moneter. There are several major types of dance competitions, distinguished primarily by the style or styles of dances performed. Ada beberapa jenis utama kompetisi tari, dibedakan terutama oleh gaya atau gaya tarian dilakukan. Major types of dance competitions include: jenis utama dari kompetisi tari meliputi:
Today, there are various dances and dance show competitions on Television and the Internet. Saat ini, ada berbagai tarian dan kompetisi pertunjukan tari di televisi dan Internet.

Dance occupations Tari pekerjaan

There are different careers connected with dancing: Dancer, dance teacher, dance sport coach, dance therapist and choreographer . Ada karir yang berbeda berhubungan dengan menari: Dancer, guru tari, olahraga pelatih tari, tarian terapis dan koreografer .
Dancer Penari
Dance training differs depending on the dance form. pelatihan Dance berbeda tergantung pada bentuk tarian. There are university programs and schools associated with professional dance companies for specialised training in classical dance (eg Ballet) and modern dance. Ada program universitas dan sekolah yang terkait dengan perusahaan tari profesional untuk pelatihan khusus dalam tarian klasik (misalnya Ballet) dan tari modern. There are also smaller, privately owned dance studios where students may train in a variety of dance forms including competitive dance forms (eg Latin dance, ballroom dance, etc.) as well as ethnic/traditional dance forms. Ada juga yang lebih kecil, milik pribadi studio tari dimana siswa dapat melatih dalam berbagai bentuk tari termasuk bentuk-bentuk tari yang kompetitif (misalnya tarian Latin, ballroom dance, dll) serta etnis / bentuk tari tradisional.
Professional dancers are usually employed on contract or for particular performances/productions. penari profesional biasanya dipekerjakan pada kontrak atau untuk pertunjukan tertentu / produksi. The professional life of a dancer is generally one of constantly changing work situations, strong competition pressure and low pay. Kehidupan profesional penari biasanya adalah salah satu situasi kerja terus berubah, tekanan persaingan kuat dan membayar rendah. Professional dancers often need to supplement their income, either in dance related roles (eg, dance teaching, dance sport coaches, yoga) or Pilates instruction to achieve financial stability. penari profesional sering perlu untuk menambah penghasilan mereka, baik dalam terkait peran tari (misalnya, mengajar tari, tari pelatih olahraga, yoga) atau pilates instruksi untuk mencapai stabilitas keuangan.
In the US many professional dancers are members of unions such as the American Guild of Musical Artists , the Screen Actors Guild and Actors' Equity Association . Di AS banyak penari profesional anggota serikat seperti Amerika Guild Seniman Musik , para Screen Actors Guild dan Actors 'Equity Asosiasi . The unions help determine working conditions and minimum salaries for their members. Serikat membantu menentukan kondisi kerja dan gaji minimal untuk anggota mereka.
Dance teachers Tari guru
Dance teacher and operators of dance schools rely on reputation and marketing. guru Tari dan operator sekolah tari bergantung pada reputasi dan pemasaran. For dance forms without an association structure such as Salsa or Tango Argentino they may not have formal training. Untuk bentuk tari tanpa struktur asosiasi seperti Salsa atau Tango Argentino mereka mungkin tidak memiliki pelatihan formal. Most dance teachers are self employed. Sebagian besar guru tari bekerja untuk diri sendiri.
Dancesport coaches Dancesport pelatih
Dancesport coaches are tournament dancers or former dancesports people, and may be recognised by a dance sport federation. pelatih Dancesport adalah turnamen penari atau mantan dancesports orang, dan dapat diakui oleh sebuah federasi olahraga dansa.
Choreographer Koreografer
Choreographers are generally university trained and are typically employed for particular projects or, more rarely may work on contract as the resident choreographer for a specific dance company. Koreografer umumnya universitas dilatih dan biasanya digunakan untuk proyek-proyek tertentu atau, lebih jarang dapat bekerja pada kontrak sebagai koreografer penduduk untuk perusahaan tari tertentu. A choreographic work is protected intellectual property. Sebuah karya koreografi dilindungi kekayaan intelektual. Dancers may undertake their own choreography. Penari dapat melakukan koreografi mereka sendiri.

Dance by ethnicity or region Tari oleh etnis atau wilayah

India India


South indian folk Dance like a horse known as Poi Kal Kudirai Indian Selatan Tari rakyat seperti kuda dikenal sebagai Poi Kal Kudirai
During the first millennium BCE in India, many texts were composed which attempted to codify aspects of daily life. Selama milenium pertama SM di India, banyak teks yang terdiri yang berusaha untuk menyusun aspek kehidupan sehari-hari. In the matter of dance, Bharata Muni 's Natyashastra (literally "the text of dramaturgy" ) is the one of the earlier texts. Dalam hal tari, Bharata Muni 's Natyashastra (harfiah "teks dramaturgi") adalah salah satu teks yang sebelumnya. Though the main theme of Natyashastra deals with drama, dance is also widely featured, and indeed the two concepts have ever since been linked in Indian culture. Meskipun tema utama Natyashastra berkaitan dengan drama, tari juga banyak fitur, dan memang dua konsep yang pernah sejak dikaitkan dalam budaya India. The text elaborates various hand-gestures or mudras and classifies movements of the various limbs of the body, gait, and so on. Teks menguraikan berbagai tangan-gerakan tangan atau mudra dan mengklasifikasikan gerakan anggota badan berbagai kiprah, tubuh, dan sebagainya. The Natyashastra categorised dance into four groups and into four regional varieties, naming the groups: secular, ritual, abstract, and, interpretive. The Natyashastra dikategorikan ke dalam empat kelompok tari dan ke empat varietas daerah, penamaan kelompok: sekuler, ritual, abstrak, dan, interpretatif. However, concepts of regional geography has altered and so have regional varieties of Indian dances. Namun, konsep geografi daerah telah diubah dan sehingga memiliki varietas regional tarian India. Dances like "Odra Magadhi" , which after decades long debate, has been traced to present day Mithila- Orissa region's dance form of Odissi , indicate influence of dances in cultural interactions between different regions. [ 4 ] Tarian seperti "Odra Magadhi", yang setelah puluhan tahun perdebatan panjang, telah dilacak untuk menyajikan hari Mithila- Orissa form tari daerah Odissi , menunjukkan pengaruh tarian dalam interaksi budaya antara daerah yang berbeda. [4]
From these beginnings rose the various classical styles which are recognised today. Dari awal naik berbagai gaya klasik yang diakui hari ini. Therefore, all Indian classical dances are to varying degrees rooted in the Natyashastra and therefore share common features: for example, the mudras, some body positions, and the inclusion of dramatic or expressive acting or abhinaya . Oleh karena itu, semua tarian klasik India adalah untuk berbagai tingkat berakar di Natyashastra dan fitur umum saham itu: misalnya, mudra, beberapa posisi tubuh, dan masuknya atau bertindak ekspresif dramatis atau abhinaya . The Indian classical music tradition provides the accompaniment for the dance, and as percussion is such an integral part of the tradition, the dancers of nearly all the styles wear bells around their ankles to counterpoint and complement the percussion. Tradisi musik India klasik menyediakan iringan untuk tari, dan sebagai perkusi adalah bagian integral dari tradisi, para penari dari hampir semua gaya memakai lonceng di sekitar pergelangan kaki mereka untuk tandingan dan melengkapi perkusi tersebut.

Bhangra in the Punjab Bhangra di Punjab

The Punjab area overlapping India and Pakistan is the place of origin of Bhangra . The Punjab wilayah yang tumpang tindih India dan Pakistan adalah tempat asal Bhangra . It is widely known both as a style of music and a dance. Hal ini secara luas dikenal baik sebagai gaya musik dan tarian. It is mostly related to ancient harvest celebrations, love, patriotism or social issues. Hal ini sebagian besar terkait dengan perayaan panen kuno, cinta, patriotisme atau masalah sosial. Its music is coordinated by a musical instrument called the 'Dhol'. Musiknya dikoordinasikan oleh alat musik disebut 'dhol'. Bhangra is not just music but a dance, a celebration of the harvest where people beat the dhol (drum), sing Boliyaan (lyrics) and dance.It developed further with the Vaisakhi festival of the Sikhs . Bhangra bukan hanya musik tapi tari, sebuah perayaan panen di mana orang-orang yang memukul dhol (drum), menyanyi Boliyaan (lirik) dan dance.It dikembangkan lebih lanjut dengan festival Vaisakhi dari Sikh .